Wajah mu masih sering
ku lihat, meski sekarang tak ada lagi ukir senyuman disana yang tertuju untuk
ku.
Suara mu masih sering
ku dengar, meski tak pernah lagi ku dengar nama ku terucap
Gelak tawa mu pun
masih sering ku dengar, meski sekarang ku tahu bahagia mu bukan karna ku.
Pandangan mata mu
yang dulu selalu tertuju padaku, kini seakan menghilang, terganti pandangan
mereka yang memandang sinis, seakan berkata “kenapa bisa dulu ku bersikap
seperti itu padamu?”
Begitu banyak yang
berubah, hingga diri tak mampu menyadari kalau kita tak lagi bersama.
Begitu banyak kata
yang ingin terucap, namun bibir seakan terkunci rapat saat kau didepan mata.
Begitu dalam rindu
yang dirasa tapi tak sanggup untuk diungkap, karna sekarang seakan kita berada
di dunia yang berbeda
Hanya penyesalan tak berguna
yang kini tersisa.
Harapan tuk kembali
bersama, tak pernah berani lagi tuk diucap karna hanya ketakutan yang kini
terasa
Ketakutan akan
mengecewakan karna diri tak mampu tuk memendam keegoisan
Ketakutan karna tak
pernah bisa mengerti kalau kau benar-benar mencinta
Ketakutan karna
selalu menjadikan amarah sebagai tameng untuk perlindungan
Maafkan diri ini yang
tak mampu untuk jadi sempurna, bahkan hanya untuk sekedar mencoba
Maafkan karna slalu bersikap
egois hingga membuta bahwa kau memang segalanya
Maafkan karna sekarang
diri ini berusaha tuk menjauh dari dirimu yang slalu ku puja
Bukan karna kemarahan
atau kebencian, tapi karna diri ini memang sudah tak pantas lagi tuk berada di
sampingmu
Tawa mu kini jauh
lebih terdengar bahagia dibanding saat kita masih bersama
Tak sanggup tuk
merusak itu semua dengan kehadiranku, meski menjadi imam mu merupakan sebuah
harapan dan cita-cita
Aku memang bukan yang
terbaik, tak banyak yang bisa ku janjikan agar bisa buat mu bahagia
Aku cuma punya cinta
yang sampai kini masih terjaga
Meski tuk bersama tak
cukup hanya bermodal itu saja
Tak banyak yang bisa
ku ceritakan tentang mu pada dunia.
Karna memang, tak
banyak kisah yang tlah kita ukir saat bersama.
Satu hal yang masih
ku simpan cuma ini saja
Sebuah catatan kecil
darimu yang meski sampai kini tak ku mengerti maknanya, tapi membuat bahagia saat
membacanya
Karna yang ku tahu, cuma kertas dan tulisan ini yang mengingatkan ku betapa berarti nya dirimu
untuk ku.
Sekarang ku belajar
mencintaimu dengan cara yang berbeda
Mengiringi mu dengan
segala doa meski kita mungkin tak lagi bisa bersama
Dulu ku benci manusia
yang berkata “cinta tak harus memiliki”
Tapi kini ku sadar,
buat apa memaksa mu tuk bersama, jika diri ini saja tak mampu tuk membuat mu
bahagia
Bahagia mu adalah
bahagia ku meski bahagia mu bukan karna ku
Aku hanya ingin kau
tahu, bahwa harapan ku tuk bersama tak pernah pudar
Meski yang ku tahu
kita sekarang bagai dua tokoh utama di dua film yang berbeda
Aku pergi bukan tuk
melupakan, tapi belajar tuk mencintai dengan cara yang berbeda
Belajar tuk
memperbaiki diri agar tak lagi mengecewakan
Aku ingin bisa
bermain di satu film dengan mu, film yang punya cerita luar biasa hingga bisa
mengantarkan kita ke penghargaan tertinggi dari Nya
Meski itu semua mungkin
hanya sekedar angan-angan saja.
Aku hanya ingin kau
tau, bahwa ku mencinta mu lebih dari yang kau tahu
Lebih dari sekedar
yang mereka kira
Karna nyatanya
Memang hanya kau lah
segalanya... :)
“I Love You Without
Wax ~ 07.12.12 – 20.12.12”
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* : 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment
Silahkan berikan komentar apapun asalkan terbebas dari SARA, junk, dan SPAM. .