Wednesday, April 17, 2013

Hanya Ingin Kau Tahu (Sebuah Rasa, Sebuah Cerita)



Wajah mu masih sering ku lihat, meski sekarang tak ada lagi ukir senyuman disana yang tertuju untuk ku.
Suara mu masih sering ku dengar, meski tak pernah lagi ku dengar nama ku terucap
Gelak tawa mu pun masih sering ku dengar, meski sekarang ku tahu bahagia mu bukan karna ku.
Pandangan mata mu yang dulu selalu tertuju padaku, kini seakan menghilang, terganti pandangan mereka yang memandang sinis, seakan berkata “kenapa bisa dulu ku bersikap seperti itu padamu?”
Begitu banyak yang berubah, hingga diri tak mampu menyadari kalau kita tak lagi bersama.
Begitu banyak kata yang ingin terucap, namun bibir seakan terkunci rapat saat kau didepan mata.
Begitu dalam rindu yang dirasa tapi tak sanggup untuk diungkap, karna sekarang seakan kita berada di dunia yang berbeda
Hanya penyesalan tak berguna yang kini tersisa.

Harapan tuk kembali bersama, tak pernah berani lagi tuk diucap karna hanya ketakutan yang kini terasa
Ketakutan akan mengecewakan karna diri tak mampu tuk memendam keegoisan
Ketakutan karna tak pernah bisa mengerti kalau kau benar-benar mencinta
Ketakutan karna selalu menjadikan amarah sebagai tameng untuk perlindungan
Maafkan diri ini yang tak mampu untuk jadi sempurna, bahkan hanya untuk sekedar mencoba
Maafkan karna slalu bersikap egois hingga membuta bahwa kau memang segalanya
Maafkan karna sekarang diri ini berusaha tuk menjauh dari dirimu yang slalu ku puja
Bukan karna kemarahan atau kebencian, tapi karna diri ini memang sudah tak pantas lagi tuk berada di sampingmu
Tawa mu kini jauh lebih terdengar bahagia dibanding saat kita masih bersama
Tak sanggup tuk merusak itu semua dengan kehadiranku, meski menjadi imam mu merupakan sebuah harapan dan cita-cita
Aku memang bukan yang terbaik, tak banyak yang bisa ku janjikan agar bisa buat mu bahagia
Aku cuma punya cinta yang sampai kini masih terjaga
Meski tuk bersama tak cukup hanya bermodal itu saja

Tak banyak yang bisa ku ceritakan tentang mu pada dunia.
Karna memang, tak banyak kisah yang tlah kita ukir saat bersama.
Satu hal yang masih ku simpan cuma ini saja
 


 Sebuah catatan kecil darimu yang meski sampai kini tak ku mengerti maknanya, tapi membuat bahagia saat membacanya
Karna yang ku tahu, cuma kertas dan tulisan ini yang mengingatkan ku betapa berarti nya dirimu untuk ku.

Sekarang ku belajar mencintaimu dengan cara yang berbeda
Mengiringi mu dengan segala doa meski kita mungkin tak lagi bisa bersama
Dulu ku benci manusia yang berkata “cinta tak harus memiliki”
Tapi kini ku sadar, buat apa memaksa mu tuk bersama, jika diri ini saja tak mampu tuk membuat mu bahagia
Bahagia mu adalah bahagia ku meski bahagia mu bukan karna ku

Aku hanya ingin kau tahu, bahwa harapan ku tuk bersama tak pernah pudar
Meski yang ku tahu kita sekarang bagai dua tokoh utama di dua film yang berbeda
Aku pergi bukan tuk melupakan, tapi belajar tuk mencintai dengan cara yang berbeda
Belajar tuk memperbaiki diri agar tak lagi mengecewakan
Aku ingin bisa bermain di satu film dengan mu, film yang punya cerita luar biasa hingga bisa mengantarkan kita ke penghargaan tertinggi dari Nya
Meski itu semua mungkin hanya sekedar angan-angan saja.

Aku hanya ingin kau tau, bahwa ku mencinta mu lebih dari yang kau tahu
Lebih dari sekedar yang mereka kira
Karna nyatanya
Memang hanya kau lah segalanya... :)


“I Love You Without Wax ~ 07.12.12 – 20.12.12”

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berikan komentar apapun asalkan terbebas dari SARA, junk, dan SPAM. .

 
Share